KhotbahPemuda Kristen Masa Kini untuk Menguatkan Iman. Menyajikan informasi terkini, terbaru dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle dan masih banyak lagi. Dewasa ini, kehidupan para pemuda rentan disusupi hal negatif yang menawarkan kebahagiaan sesaat. Misalnya mabuk-mabukan, pergaulan bebas, dan lain-lain.
Makaselebihnya masalah hidup di dunia yakinlah Tuhan yang mencukupkan hidup kita dengan sukacita yang melimpah. Tuhan Yesus bersabda: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya maka, semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Mat. 6:33). Tuhan Yesus memberkati kita. Terimakasih ya Tuhan aka janjiMu yang kekal itu bagi kami.
Ketikaingin ketemuan dengan orang terkasih. 4. Mendatangi konser. 5. Seakan dikuasai oleh teknologi. 6. Sekarang, semua 'memori' bisa tersimpan di media sosial. 7. Membuat karya seni.
KhotbahPemuda Kristen tentang pergaulan, persahabatan, cinta, masa depan dan kesetiaan. Bahan renungan yang menarik untuk di baca. KHOTBAH PEMUDA KRISTEN TENTANG MASA DEPAN. Masa Depan Menantiku. Bacaan: Amsal 23:12-18 "Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa. Karena masa depan sungguh
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. – Renungan rohani tentang masa depan. Menentukan apa yang akan kita lakukan di masa depan merupakan sebuah hal yang sulit. Memang benar ketika kita kecil, kita dengan mudah berkata ingin menjadi apa, namun pada saat sudah dewasa, bukankah itu sudah tidak berlaku lagi? Ketika kita beranjak dewasa, kita akan lebih fokus menggapai apa yang realistis untuk kita dibanding mengejar apa yang dirasa jauh. Padahal, kita memiliki Tuhan yang dengan senang hati mau menolong kita untuk menggapai mimpi masa depan mengapa kita masih menyerah? Bukankah merencanakan masa depan dengan impian yang gila bukanlah merupakan hal yang mustahil? Bukankah banyak orang di luar sana yang juga memiliki impian masa depan berbeda dan mereka berhasil?Apa yang membedakan kita dengan mereka? Yang jelas, mereka bekerja keras untuk mewujudkan mimpi. Berbeda dengan kita yang hanya diam saja tanpa berbuat apa-apa. Saat ini, mari renungkanlah kembali apakah kita mau kembali memperjuangkan masa depan’ tersebut?Di bawah ini kami memiliki sejumlah kumpulan renungan harian rohani Kristen tentang menggapai masa depan, merencakanan impian yang didambakan, mewujudkan harapan masa kecil, agar kita kembali memiliki semangat dan motivasi untuk berjuang. Silahkan disimak. Masa Depan bagi Orang Percaya Orang Percaya Punya Masa Depan Masa Depan bagi Orang Percaya“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.” Amsal 23 keadaan dunia sekarang yang tak bisa diperkirakan memang sangat wajarbila banyak orang mengalami ketakutan tentang hidup mereka di masa depan. Dengan nada pesimis, banyak yang berkata tak ada masa depan, masa depa semakin suram!Seburuk apapun situasi yang tengah terjadi, kita harus tetap optimis sebab masa depan itu sungguh ada dan harapan tak akan pernah hilang. Janji firman Tuhan adalah jaminan kita.“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Yeremia 2911.Kita juga percaya bahwa tak ada rencana Tuhan yang gagal. Saat umat Israel merasa tidak yakin akan masa depannya, merasa tak sanggup menyeberangi sugai Yordan, Yosua hadir untuk menguarkan mereka bahwa Tuhan pasti melakukan perbuatan ajaib asal mereka meguduskan diri.“Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.” Yosua 35.Saat ini mungkin kita mengalami jalan buntu, namun percayalah bahwa tak ada yang mustahil abgi Tuhan. Masa depan yang penuh harapan akan memenuhi hidup kita asal kita menguduskan diri dan tidak menjamah apa yang najis.“Bukankah Engkau yang mengeringkan laut, air samudera raya yang hebat? yang membuat laut yang dalam menjadi jalan, supaya orang-orang yang diselamatkan dapat menyeberang?” Yesaya 5110.Menguduskan diri juga bukan berarti kita harus mencapai tingkaran rohani tertentu atau bahkan kesempurnaan. Namun, yang terutama sekali kita harus punya rasa haus dan lapar akan perkara-perkara rohani, mengingini Tuhan lebih dari apapun.“Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.” Mazmur 7325.Masa depan yang penuh dengan harapan bukan sekedar ilusi atau angan-angan saja, melainkan bagi yang mau membayar harga dengan menanggalkan semua beban dosa dan melepaskan ikatan persahabatan dengan dunia dalam kekudusan, sebagai langkah awal menuju kehidupan yang berkemenangan dan bermasa depan cerah. Orang Percaya Punya Masa Depan“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.” Amsal 23 orang memiliki kesempatan yang sama untuk mewujudkan masa depan gemilang. Untuk meraih masa depan yang cerah, semua orang harus berusaha dengan keras, orang tua berusaha menyekolahkan mereka, bahkan sampai ke luar negeri dengan harapan agar anak-anaknya mendapatkan pekerjaan yang terbaik sehingga masa depan mereka orang percaya, masa depan yang cerah tidak hanya sekedar khayalan semata, melainkan memang sungguh ada. Sebab Tuhan sendiri yang telah merencakannya untuk kita.“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Yeremia 2911.Ini merupakan berita yang sangat menyenangkan, berita yang membangkitkan semangat dalam menjalani hari yang terasa berat. Meskipun banyak orang yang mengatakan bahwa masa depan itu penuh dengan misteri, bagi orang percaya masa depan itu sungguh ada dan takkan pernah agar kita memiliki masa depan yang cerah sebagaimana yang telah Tuhan rencanakan? Kita harus mengarahkan perhatian kepada didikan. Ini berkaitan degan ketaatan.“Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan.” Amsal 2312, dan “Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa.” Amsal 2317.Masa depan yang cerah hanya akan dimiliki oleh orang yang takut akan Tuhan. Kita juga diajarkan untuk tidak iri hati dengan orang berdosa. Sikap iri kepada orang berdosa berarti kita menganggap orang lain lebih beruntung daripada kita sendiri, sekaligus menunjukkan bahwa kita tak menghargai berkat dari Tuhan dan kurang bersyukur dengan apa yang kita hati juga merupakan sebuah sifat yang menunjukkan bahwa kita tidak takut Tuhan, orang yang takut akan Tuhan akan selalu bersyukur pada setiap kondisi dan tidak mudah terpengaruh oleh omongan orang lain. Orang yang takut akan Tuhan pasti akan memiliki peyerahan diri kepada Tuhan, tanpa rasa takut dan khawatir, sebab masa depannya dijamin oleh Itulah pembahasan mengenai renungan rohani kristen tentang masa depan, masa depan adalah, artikel masa depan, masa depan quotes, teknologi masa depan, masa depan cerah, pengertian masa depan, masa depan indonesia, masa depan alkitab tentang usaha dan kerja keras, ilustrasi khotbah tentang masa depan, khotbah untuk pemuda kristen protestan, renungan pemuda kristen dan ilustrasi, tema khotbah untuk anak muda, dan Kristen Tentang Mencari PekerjaanRenungan Kristen Tentang Pasangan HidupRenungan Kristen Pemuda Pemudi Masa Kini
Kondisi di dunia tidaklah pasti dan bahaya, dan ekonomi dunia tidak stabil dan tidak dapat diprediksi. Nilai-nilai berharga dari kehidupan, kebebasan, dan pengejaran akan kebahagiaan sedang diserang oleh mereka yang ingin membatasi hak pilihan dan membuat kita bergantung alih-alih mendorong kita untuk menggunakan keterampilan dan bakat kita untuk menciptakan cara-cara baru dan menarik dari melakukan segala sesuatu. Standar-standar moralitas gagal. Keluarga sedang diserang dan runtuh. Kasih dalam hati pria dan wanita telah menjadi beku dan tidak alami lihat Matius 2412; Roma 131. Ada gangguan yang berkesinambungan dalam integritas, kejujuran, dan kebajikan dari para pemimpin politik, bisnis, dan lainnya. Perang dan desas-desus perang antarbangsa dan kepercayaan meningkat. Dan bahkan lebih banyak kehancuran daripada konflik bersenjata apa pun adalah perang yang berkecamuk di antara yang baik dan yang jahat—antara Juruselamat bersama bala tentara terang-Nya dengan Setan bersama para pengikut jahatnya—berusaha memengaruhi jiwa anak-anak Allah. Presiden Gordon B. Hinckley 1910–2008 menjelaskan dunia yang kaum muda zaman sekarang akan masuki ketika dia menuturkan “Kita hidup di suatu masa ketika orang-orang yang jahat melakukan hal-hal yang mengerikan dan hina. Kita hidup di suatu masa perang. Kita hidup di suatu masa arogansi. Kita hidup di suatu masa kejahatan, pornografi, amoralitas. Semua dosa Sodom dan Gomora menghantui masyarakat kita. Kaum muda kita tidak pernah menghadapi tantangan yang lebih besar. Kita belum pernah melihat lebih jelas wajah bejat kejahatan.”1 Kita seharusnya tidak terkejut pada keadaan-keadaan ini di zaman kita karena tulisan suci dan nubuat tentang zaman kita bersaksi tentang apa yang akan terjadi di dunia jika orang-orang memalingkan diri dari Allah. Kita masih akan mengalami lebih banyak hal yang tidak menyenangkan, karena iblis melanjutkan upayanya untuk mencapai rancangan jahatnya. Pada saat yang sama, para nabi di zaman dahulu yang melihat zaman kita, yang melihat generasi muda zaman sekarang, mengetahui zaman ini akan menjadi era terang dan kekaguman seperti yang dunia tidak pernah alami sebelumnya. Sewaktu saya mempersiapkan pesan ini, saya memohon bimbingan untuk mengetahui apa pesan yang Bapa Surgawi ingin saya bagikan. Firman yang menenteramkan dan meyakinkan yang diucapkan oleh Tuhan kepada Nabi Joseph Smith muncul ke benak saya “Jadilah riang, karena Aku akan menuntunmu terus. Kerajaan adalah milikmu … , dan kekayaan kekekalan adalah milikmu” A&P 7818. Menggantikan Ketakutan dengan Iman Apa yang saya percaya Tuhan ingin saya katakan adalah bahwa kita hendaknya menggantikan ketakutan dengan iman—iman kepada Allah dan kuasa Pendamaian Tuhan, Yesus Kristus. Saya dapat mengingat sebagai anak lelaki berusia 13 tahun yang pulang ke rumah dari pertemuan imamat pada hari Minggu tanggal 7 Desember 1941, untuk mengetahui dari orang tua saya bahwa Jepang baru saja mengebom Pearl Harbor. Ini memicu Amerika Serikat terlibat dalam perang dunia yang telah bergejolak di Eropa selama dua tahun. Tampaknya bahwa kehidupan sebagaimana yang kita tahu akan berakhir. Ada banyak ketidakpastian karena banyak orang muda tersapu ke dalam dinas militer. Tetapi, sama seperti sekarang, di tengah-tengah semua konflik, perjuangan, dan pengaruh-pengaruh jahat di dunia, masih ada banyak kebaikan. Sewaktu kita memikirkan tentang masa depan, kita hendaknya dipenuhi dengan iman dan harapan. Senantiasa ingatlah bahwa Yesus Kristus—Pencipta alam semesta, arsitek dari keselamatan kita, dan kepala Gereja ini—memegang kendali. Dia tidak akan membiarkan pekerjaan-Nya gagal. Dia akan berjaya melawan segala kegelapan dan kejahatan. Dan Dia mengundang kita semua, anggota Gereja-Nya dan orang lain yang jujur hatinya, untuk bergabung dalam pertempuran bagi jiwa-jiwa anak Allah. Seiring dengan semua yang lain yang akan kita lakukan dalam kehidupan, kita juga harus mendedikasikan dan menguduskan hati, daya, pikiran, dan kekuatan kita dalam urusan-Nya, berjalan dalam iman dan bekerja dengan keyakinan. Menghadapi masa depan dengan optimisme. Saya percaya kita berdiri di ambang sebuah era baru pertumbuhan, kemakmuran, dan kelimpahan. Kecuali terjadi bencana atau krisis internasional yang tak terduga, saya pikir beberapa tahun ke depan akan membawa kebangkitan dalam dunia perekonomian sewaktu penemuan-penemuan baru dibuat dalam komunikasi, obat-obatan, energi, transportasi, fisika, teknologi komputer, dan bidang-bidang upaya lainnya. Banyak dari penemuan ini, sebagaimana di masa lalu, akanlah sebagai hasil dari Roh membisikkan wawasan dan mencerahkan pikiran dari individu-individu yang mencari kebenaran. Dengan penemuan-penemuan dan kemajuan-kemajuan ini akan datang kesempatan pekerjaan baru dan kemakmuran bagi mereka yang bekerja keras dan terutama bagi mereka yang berusaha untuk menaati perintah-perintah Allah. Ini telah terjadi dalam periode-periode signifikan lainnya dari pertumbuhan ekonomi nasional dan internasional. Selain itu, banyak dari penemuan ini akan dibuat untuk menolong mendatangkan tujuan-tujuan dan pekerjaan Allah dan untuk mempergegas, termasuk melalui pekerjaan misionaris, pembangunan kerajaan-Nya di bumi dewasa ini. Lakukan Bagian Anda Sebelum Kedatangan Kedua Juruselamat—dan berdasarkan pada waktu ilahi-Nya—Injil harus dibawa kepada setiap bangsa, suku, bahasa, dan kaum sampai itu memenuhi seluruh bumi. Sebagaimana Nabi Joseph Smith menyatakan, “Tidak ada tangan yang tidak murni dapat menghentikan pekerjaan dari perkembangannya; penganiayaan boleh berlanjut, gerombolan perusuh boleh bergabung, bala tentara boleh berhimpun, fitnah boleh mencemarkan, tetapi kebenaran Allah akan terus maju dengan berani, dengan agung, dan mandiri, sampai itu telah menembus setiap benua, mengunjungi setiap iklim, menyapu setiap negara, dan berdengung di setiap telinga, sampai tujuan Allah akan tercapai, dan Yehova Agung akan mengatakan bahwa pekerjaan itu telah selesai.”2 Sewaktu Injil dibawa kepada jutaan jiwa yang lapar secara rohani, mukjizat akan dilaksanakan oleh tangan Tuhan. Misionaris dari banyak kebangsaan akan melayani Tuhan di seluruh bumi. Gedung-gedung Gereja baru dan banyak lagi bait suci akan dibangun untuk memberkati Orang-Orang Suci, sebagaimana telah dinubuatkan mengenai pertumbuhan pramilenium Gereja. Anda mungkin bertanya, “Dari mana sumber-sumber keuangan akan datang untuk mendanai pertumbuhan ini?” Sumber-sumber akan datang dari para anggota yang setia melalui persepuluhan dan persembahan mereka. Sewaktu kita melakukan bagian kita, Tuhan akan memberkati kita dengan kemakmuran dan dengan kebijaksanaan untuk memfokuskan benak kita pada hal-hal yang paling penting dalam kehidupan “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” Matius 633. Jadi selama suatu musim, mungkin musim yang singkat, tampaknya seolah-olah tingkap-tingkap langit akan benar-benar dibuka sehingga “tidak akan ada cukup tempat untuk menerimanya [sampai berkelimpahan]” Maleakhi 310. Saya percaya banyak dewasa muda zaman sekarang akan menjadi partisipan aktif dalam berkat-berkat duniawi jika mereka menaati perintah-perintah Tuhan. Dengan kemakmuran akan datang tantangan unik—ujian yang akan mencobai banyak pada inti rohani mereka. Sewaktu Anda melangkah ke dalam dunia baru kemakmuran ini dan terlibat dalam mengubah pendidikan dan keterampilan Anda menjadi keberhasilan finansial, Anda akan selalu harus membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Carilah Terlebih Dahulu Kerajaan Allah Anda akan memiliki dua pilihan. Akankah motivasi Anda untuk membangun dan memperoleh berkat-berkat Tuhan demi gratifikasi pribadi, demi pengakuan dari manusia, dan demi kekuasaan, pengaruh, serta kebanggaan diri? Atau akankah motivasi Anda untuk memuliakan Allah, untuk bekerja menolong menghantarkan pertumbuhan dan perluasan Gereja-Nya? Mereka yang mencari kekayaan untuk membangun ego mereka sendiri akan menemukan harta mereka menjadi licin dan mudah hilang dalam cara-cara yang tidak bijaksana lihat Helaman 1331. Kesejahteraan jiwa-jiwa mereka akanlah dalam bahaya besar. Yakub, adik Nefi yang patuh, memperingatkan kita “Dan tangan pemeliharaan telah tersenyum kepadamu dengan paling menyenangkan, sehingga kamu telah mendapatkan banyak kekayaan; dan karena sebagian dari kamu telah mendapatkan lebih berlimpah daripada yang dari saudara-saudaramu kamu terangkat-angkat dalam kesombongan hatimu, dan menjenjangkan leher dan mendongakkan kepala karena mahalnya busanamu, dan menganiaya saudara-saudaramu karena kamu mengira bahwa kamu lebih baik daripada mereka. “… Apakah kamu mengira bahwa Allah membenarkanmu dalam hal ini? Lihatlah, aku berkata kepadamu, Tidak. Tetapi Dia menghukummu, dan jika kamu bersikeras dalam hal-hal ini penghakiman-Nya mestilah selekasnya datang kepadamu. … Janganlah biarkan kesombongan dari hatimu ini menghancurkan jiwamu!” Yakub 213, 14, 16. Yakub kemudian menempatkan motivasi kita untuk memperoleh kekayaan dalam perspektif yang benar dengan janji “Tetapi sebelum kamu mencari kekayaan, carilah kamu kerajaan Allah. Dan setelah kamu mendapatkan harapan di dalam Kristus kamu akan mendapatkan kekayaan, jika kamu mencarinya; dan kamu akan mencarinya untuk maksud “melakukan yang baik—memberi pakaian yang telanjang, dan memberi makan yang lapar, dan membebaskan yang tertawan, dan memberikan pertolongan kepada yang sakit dan yang sengsara” Yakub 218–19. Tuhan tidak mengatakan kepada kita bahwa kita hendaknya jangan makmur atau bahwa kemakmuran itu dosa. Sebaliknya, Dia telah senantiasa memberkati anak-anak-Nya yang patuh. Namun Dia memberi tahu kita bahwa kita hendaknya mencari kemakmuran hanya setelah kita mencari, menemukan dan melayani-Nya. Kemudian, karena hati kita benar, karena kita mengasihi Dia pertama dan terutama, kita akan memilih untuk menginvestasikan kekayaan yang kita peroleh dalam membangun kerajaan-Nya. Jika Anda memilih untuk mencari kekayaan demi kepentingan kekayaan, Anda akan gagal. Anda tidak akan pernah merasa puas. Anda akan menjadi hampa, tidak pernah menemukan kebahagiaan sejati dan sukacita yang langgeng. Pencobaan iman Anda dalam beberapa tahun ke depan mungkin bukan bahwa Anda kekurangan hal-hal materi dari dunia ini. Melainkan itu akanlah dalam memilih apa yang harus dilakukan dengan berkat-berkat duniawi yang Anda terima. Mengenai generasi muda zaman sekarang, Presiden Ezra Taft Benson 1899–1994 menuturkan “Selama hampir enam ribu tahun, Allah telah menunggu agar Anda dilahirkan di zaman akhir sebelum Kedatangan Kedua Tuhan .… … Allah telah menyimpan untuk hari kiamat beberapa dari anak-anak-nya … yang terkuat, yang akan membantu memimpin kerajaan dalam kejayaan.”3 Presiden Thomas S. Monson berkata, “Anda adalah beberapa dari anak-anak terkuat Bapa Surgawi, dan Dia telah menyimpan Anda untuk datang ke bumi untuk saat yang seperti ini’ [Ester 414].”4 Untuk menjadi bagian penting dalam “pekerjaan yang menakjubkan dan suatu keajaiban” 2 Nefi 2517 di zaman akhir ini, Anda harus menyerahkan kehendak Anda kepada kehendak Allah, membiarkan itu ditelan dalam kehendak-Nya. Sewaktu Anda “maju terus dengan ketabahan di dalam Kristus, memiliki kecemerlangan harapan yang sempurna, dan kasih bagi Allah dan bagi semua orang … mengenyangkan diri dengan firman Kristus” 2 Nefi 3120, mencari dengan tekun, berdoa selalu, kemudian sebagaimana yang Tuhan janjikan, “segala sesuatu akan bekerja bersama demi kebaikanmu” A&P 9024. Dedikasikan dan Kuduskanlah Saya mengimbau Anda untuk membuat komitmen pada diri sendiri dan kepada Bapa Surgawi untuk mendedikasikan kehidupan Anda dan menguduskan waktu serta bakat Anda untuk membangun Gereja Yesus Kristus dalam antisipasi Kedatangan Kedua Juruselamat. Biarlah motif pikiran dan tindakan Anda untuk memuliakan Allah dan untuk memberkati sesama Anda. Biarlah hasrat ini mengilhami Anda untuk menyambut setiap pagi baru dengan antusiasme dan biarkan itu mengisi pikiran dan tindakan Anda sepanjang setiap hari. Jika Anda melakukan ini, Anda akan diberkati di tengah-tengah dunia yang cepat kehilangan jalannya, dan Anda serta orang-orang terkasih Anda akan selamat dan bahagia. Ini tidak berarti bahwa Anda tidak akan menghadapi kesulitan dan ujian, namun itu berarti Anda akan memiliki kekuatan rohani untuk mengatasinya dengan iman dan kepercayaan dalam Tuhan. Tujuan dari pesan saya adalah untuk menolong Anda melihat masa depan Anda. Milikilah iman dan harapan bagi masa depan cerah yang Anda hadapi. Para remaja putra adalah calon ayah; remaja putri adalah calon ibu dan pemelihara. Bersama-sama Anda adalah “bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri” 1 Petrus 29. Bagi pria dan wanita, salah satu prioritas utama Anda adalah untuk menemukan rekan kekal Anda jika Anda belum melakukannya. Pernikahan di bait suci akan menyediakan bagi Anda seorang rekan untuk membantu Anda tetap di jalan yang benar yang menuntun kembali ke hadirat Bapa Surgawi kita dan Tuhan Yesus Kristus. Kita harus melakukan bagian kita untuk melanjutkan persiapan bagi Kedatangan Kedua.
ilustrasi khotbah tentang masa depan